CHICAGO - Peneliti Amerika Serikat (AS) menyatakan bila kita mengkonsumsi garam secara berlebihan dan kekurangan potasium bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan bisa menyebabkan kematian dini.
"Garam merupakan jenis makanan yang buruk bagi Anda," ujar Dr Thomas Farley, Komisaris Kesehatan New York City, yang memimpin kampanye untuk mengurangi konsumsi garam dalam masakan restoran.
Ahli kesehatan sependapat dengan Dr Farley bahwa pemotongan asupan garam dapat mengurangi tekanan darah tinggi, yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Konsumsi garam telah meningkat sejak tahun 1970, dengan AS yang mengkonsumsi sekitar dua kali lipat dari batas harian yang direkomendasikan.
Studi Centers for Disease Control (CDC) yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine, memang khusus difokuskan pada penelitian yang berkembang yang menunjukkan diet tinggi garam dan rendah potasium sangat berisiko.
"Ini adalah salah satu yang terbaik, namun belum melihat efek jangka panjang dari makan yang terlalu banyak garam. Hal ini sepenuhnya konsisten dengan apa yang kita katakan semua bersama tentang asupan natrium," kata Dr Farley, Seperti dikutip Straits Times, Rabu (13/7/2011).
Untuk studi ini, peneliti melihat efek jangka panjang dari natrium dan asupan kalium sebagai bagian dari studi yang telah berjalan selama 15 tahun dan melibatkan lebih dari 12.000 orang.
Pada akhir masa studi, terdapat 2.270 peserta studi yang telah meninggal, 825 meninggal karena penyakit jantung dan 433 lainnya karena bekuan darah dan stroke.
"Garam merupakan jenis makanan yang buruk bagi Anda," ujar Dr Thomas Farley, Komisaris Kesehatan New York City, yang memimpin kampanye untuk mengurangi konsumsi garam dalam masakan restoran.
Ilustrasi Konsumsi garam berlebih bisa sebabkan kematian |
Studi Centers for Disease Control (CDC) yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine, memang khusus difokuskan pada penelitian yang berkembang yang menunjukkan diet tinggi garam dan rendah potasium sangat berisiko.
"Ini adalah salah satu yang terbaik, namun belum melihat efek jangka panjang dari makan yang terlalu banyak garam. Hal ini sepenuhnya konsisten dengan apa yang kita katakan semua bersama tentang asupan natrium," kata Dr Farley, Seperti dikutip Straits Times, Rabu (13/7/2011).
Untuk studi ini, peneliti melihat efek jangka panjang dari natrium dan asupan kalium sebagai bagian dari studi yang telah berjalan selama 15 tahun dan melibatkan lebih dari 12.000 orang.
Pada akhir masa studi, terdapat 2.270 peserta studi yang telah meninggal, 825 meninggal karena penyakit jantung dan 433 lainnya karena bekuan darah dan stroke.
0 komentar:
Posting Komentar